Kamis, 22 Januari 2015

Aesop's Fable "Androcles"

             A slave named Androcles once escaped from his master and fled to the forest. As he was wandering about there he came upon a Lion lying down moaning and groaning. At first he turned to flee, but finding that the Lion did not pursue him, he turned back and went up to him. As he came near, the Lion put out his paw, which was all swollen and bleeding, and Androcles found that a huge
thorn had got into it, and was causing all the pain. He pulled out the thorn and bound up the paw of the Lion, who was soon able to rise and lick the hand of Androcles like a dog.
            Then the Lion took Androcles to his cave, and every day used to bring him meat from which to live. But shortly afterwards both Androcles and the Lion were captured, and the slave was sentenced to be thrown to the Lion, after the latter had been kept without food for several days. The Emperor and all his Court came to see the spectacle, and Androcles was led out into the middle of the arena. Soon the Lion was let loose from his den, and rushed bounding and roaring towards his victim. But as soon as he came near to Androcles he recognised his friend, and fawned upon him, and licked his hands like a friendly dog. 
            The Emperor, surprised at this, summoned Androcles to him, who told him the whole story.
Whereupon the slave was pardoned and freed, and the Lion let loose to his native forest. Gratitude is the sign of noble souls.

Rabu, 21 Januari 2015

PoinWeb "Jagonya Poin di Indonesia"

           Hai gais, kali ini aku mau ngasih info nih buat kalian. Yang lagi butuh pulsa, yang lagi pengin belanja, dan si capar ngebet banget di traktir makan di restaurant yang nguras kantong binggiiits. Jangan khawatir, kalian bisa mendapatkannya dengan gratis,,tiss,, tiss,,,
Mau tau caranya gimana gaiiis,,,,
Oke, simak alurnya di bawah ini,, Blekicot!!!




 
Ayo semua, buruan gabung di poin-web sekarang juga!
* Apa itu poin-web ?
poin-web adalah situs dimana kamu bisa kumpulin poin gratis dengan menyenangkan dan konten yang menarik.
Tukar poin yang terkumpul dengan hadiah gratis !

* Cara dapetin poin ?
Gampang kok! Kamu bisa dapet poin hanya dengan melakukan berbagai aktivitas seperti main game, lihat iklan, ikutan kuisioner, ikutan promo, dan masih banyak lagi!!

* Poin nya untuk apa ?
Tukar poin kamu dengan gratis voucher belanja, makanan, game online, tiket nonton bioskop dan masih banyak lagi!

* Voucher apa aja ?
Voucher belanja di  : Carrefour, zara, sogo, adidas dan lainnya
Voucher makanan     : KFC, Starbucks, BurgerKing, Domino Pizza, dan lainnya
Voucher game online : Indomog, Gudang voucher, dan lainnya
Pulsa gratis        : Telkomsel, Xl, Axis, Indosat dan lainnya

dan masih banyak lagiii!!!

* Gimana cara daftarnya ?
Cukup klik button dibawah ini dan dapatkan bonus 2.500 poin jika kamu melengkapi pendaftarannya.
Tunggu apa lagi, daftar sekarang juga dan jangan lupa ajak teman - teman kamu yaa~

   

Sekedar Fiktif - Episode 1 - Malaikat Tak Bersayap

               Seorang gadis remaja berjalan sendiri menelusuri jalanan di sebuah desa,, langkahnya terasa gontai dan tak terlihat semangat sedikitpun diwajahnya. Hai nak kenapa kau lesu, wajahmu membuat mendung di langit. Seru seorang kakek tua yang berpapasan dengannya. Gadis itu hanya memperlihatkan senyum yang terpaksa, seakan tersenyum adalah hal yang berat dilakukannya. Hujan sore itu turun begitu deras. Gadis itu berhenti di teras sebuah rumah sederhana. Rambut panjangnya yang lurus dan lebat menjadi basah karena di guyur hujan. Barang yang di bawanya pun tak kalah basah, sehingga ia harus mengeringkannya. Baru sebentar ia berhenti, ada segerombolan pemuda yang lewat . Mereka berhenti di depan teras rumah itu, entah apa yang akan meraka lakukan. Gadis itu berusaha tak memperdulikan.
 “hai cewe..kok sendiarian aja , mau ditemenin abang gak”.
 Berkata salah seorang diantara mereka dengan nada menggoda. Namun tak lama kemudian mereka pergi dengan tawa dan ledekan ledekan yang di tujukan untuk gadis itu. Langit masih gerimis, namun gadis itu mulai berjalan kembali. 
Akhirnya gadis itu sampai di tempat tujuannya, dan di sambut oleh sang ibu yang sudah lama menunggu. “operasinya bagaimana bu apakah berjalan lancar?bagaimana keadaan ayah bu?” tanyanya dengan mata berkaca2. 
“alhamdulillah ti operasi ayah berjalan lancar dan insyaalloh ayah bisa sembuh kembali”. Kemudian ibunya memeluk erat anak gadisnya itu. 
Ya namanya yati, remaja berumur 16 tahun, ayahnya sedang di operasi karena suatu penyakit.
“ kau kemana saja ti kau harusnya menemani ibu,..” 
“ maafkan aku bu, tadi aku hanya pulang untuk mengambil selimut dan baju ganti untuk ibu dan ayah, dan sebentar kerumah uwa untuk menengok adik”
“oh, baiklah,, setelah ini km makan dan hbis itu solat asar ya,, doakan ayahmu agar cepat sembuh, ibu akan ke bagian administrasi sebentar”
“ baik bu”
Kemudian dia bergegas untuk solat asar terlebih dahulu. Karena yati bersemangat untuk berdoa demi kesembuhan ayahnya. 
             Segala kenangan tentang dirinya  sewaktu kecil bergantian memenuhi pikirannya. Ketika ayah menggendongnya sepulang dari rumah nenek yang jaraknya mencapai beberapa kilo, dan ibu berjalan  mengiringi di belakang. Dan sesampainya di rumah, baju ayah basah karena terkena ompol. 
Hal itu seringkali menjadi perbincangan antara ayah dan ibu, hal kecil yang sedikit menghibur untuk mereka. Walau sebenarnya yati juga sebal ketika mereka mengungkit hal itu.
Mengingat betapa seringnya yati kecil di bawa ke dokter karena batuk yang tak kunjung sembuh.                    Bayi Yati yang baru lahir hanya memiliki berat 2500 gram, bayi yati yang sering sakit sakitn yang membuat kedua orang tuanya hampir putus asa mencari pengobatan untuk kesembuhan  yati, waktu berumur 2 tahun. Setiap malam ayah dan ibu bergantian terjaga untuk memeriksa yati. Ketika ayah nekat pergi walau langit sedang hujan lebat hanya untuk memetik getah pohon jarak, ayah tak tega melihat yati yang menangis kesakitan karena giginya mulai berlubang. 
              Ayah yang kadang memarahi yati kecil karena sembarangan beli jajan yang membuat yati sakit, naluri anak kecil ketika melihat makanan dengan warna – warna cerah membuat yati merengek  meminta di belikan jajan. Dan ibu dengan senang hati membelikannya, karena senang melihat yati begitu menyukai permen lolipop itu. Sepulang dari solat jumat ayah marah melihat yati memakan permen itu dan langsung membuangnya, yati kecil pun menangis menjadi jadi. Malamnya batuk yati tak kunjung berhenti, yang membuat ayah dan ibu sangat khawatir. Mereka langsung membawanya ke dokter tengah malam. Hmmm.. 
               Sebenarnya yati hanya mengingat ketika ayah memarahinya saja, dan cerita lain di ceritakan oleh ayah dan ibu ketika wkatu senggang mereka berkumpul di ruang tengah. Setelah yati di ceritakan mengenai hal itu dia mulai memahami betapa berat perjuangan mereka membesarkan yati yang sakit sakitan, namun mereka tak pernah mengeluh. Dan mengetahui kondisi ayahnya yang sudah renta dan skit – skitan, yati tak bisa berbuat apa – apa. Namun yati juga sangat takut kehilangan ayah yang sangat di sayanginya.  yati tak tahan, dia langsung menangis sampai sesenggukan di musola puskesmas. Itulah yang dipikirkannya sepanjang hari ini. Dia merasa hanya menjadi beban bagi kedua orang tuanya. Sampai saat ini yati merasa belum bisa membahagiakan mereka. Belum ada hal yang membuat mereka bisa melupakan kenangan buruk selama membesarkan Yati. Dan sekarang yati ingin sekali hanya memberikan kenengan yang baik  - baik saja untuk mereka. Dalam hati ia berdoa.  
               Orang tua tidak pernah menganggap anaknya sebagai beban, dalam kondisi apapun itu, orang tua akan ikhlas merawat anaknya dan mereka tak pernah megharapkan balasan apapun.Yati sudah paham tentang itu, tapi yati adalah anak yang dididik oleh kedua orang tuanya dengan baik dan diajarkan mengenai bagaimana cara balas budi, bagaiman sesama manusia harus saling berbagi. mulai hari itu Yati mulai bertekad, untuk memperioritaskan kebahagiaan orang tuanya diatas segala -galanya. 

Semua Tentang Kita



Yang ini yang ngangenin...


 
VaniLLa VaniLi Blogger Template by Ipietoon Blogger Template